Postingan

Hiroshima, Nagasaki, dan menyerahnya Jepang

Gambar
Sejarah telah mencatat tentang peristiwa dilepaskannya bom nuklir oleh pasukan sekutu ke dua kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Dibomnya dua kota itu menjadi penyebab kuat berakhirnya Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik saat itu. Bom nuklir yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki adalah bom nuklir pertama yang digunakan dalam perang. Bom nuklir pertama yang diberi nama "Little Boy" dijatuhkan di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, sedangkan bom nuklir kedua yang diberi nama "Fat Man" dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Kedua bom tersebut dijatuhkan selama Perang Dunia II. Ternyata, kejadian tersebut memiliki dampak yang signifikan dalam mengakhiri perang dan membawa perhatian dunia terhadap potensi destruktif senjata nuklir. Ternyata, Hiroshima dan Nagasaki memiliki peran yang sangat krusial selama Perang Dunia II. Kota ini merupakan basis dari aktivitas militer dan industri di seluruh Jepang. Sekutu berpendapat, dengan menjatuhka

Warisan Penjajahan Jepang yang Masih Hidup di Indonesia

Gambar
       Jepang menduduki Indonesia selama 3,5 tahun dari tahun 1942 hingga 1945. Meski terbilang singkat dibandingkan dengan pendudukan Belanda, tapi Jepang memiliki beberapa peninggalan yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Sistem RT (Rukun Tetangga): Jejak Tonarigumi di Indonesia      Salah satu warisan paling mencolok dari masa penjajahan Jepang adalah sistem RT atau Rukun Tetangga. Tonarigumi diperkenalkan oleh Perdana Menteri Fumimaro Konoe pada 1940 dan mulai diperkenalkan di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, pada 1944. Selama Jepang menduduki Indonesia, mereka ingin pengaruhnya tersebar hingga sampai ke lapisan paling bawah. Setelah Jepang membubarkan 3A dan Putera, dibentuklah Jawa Hokokai pada 1944.        Di dalam Jawa Hokokai ada kelompok yang membantu Jepang sebagai mata-mata asing, yang disebut Tonarigumi. Baca juga: Perbedaan Jawa Hokokai dan Putera Ada lima hingga 10 kelompok rumah tangga dalam Tonarigumi. Jumlah yang sedikit ini mempermudah Ketua Tonarigumi atau Ku

RESENSI BUKU

Gambar
  Judul Buku : Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia Pengarang : Abdul Hadi WM Azyumardi Azra Jajat Burhanudin Muhamad Hisyam Setyadi Sulaiman. Taufik Abdullah Tahun Terbit : 2015 Tebal Halaman : 365 ISBN : 978-602-1289-00-6 ISBN: 978-602-1289-01-3 SINOPSIS Buku berjudul “Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia” ini mengupas secara mendalam perkembangan kebudayaan Islam di Indonesia dari abad ke-16 hingga masa kini. Penulis menggunakan banyak sumber untuk menyusun kisah ini, dan ia berhasil menggabungkan informasi yang beragam dengan gaya yang menarik dan bersahaja. Penulis dengan jelas menjelaskan bagaimana keragaman budaya Islam di Indonesia berkembang seiring dengan perkembangan wilayah dan sejarahnya. Dia juga mengeksplorasi bagaimana agama ini menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia, dan bagaimana Islam telah membentuk karakter, tradisi, dan kebudayaan masyarakat. Penulis juga menggunakan banyak contoh untuk menjelaskan bagaimana kebudayaan Islam telah mengalami per

Peranan Laut Indonesia dalam Sejarah Hindu-Buddha

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi laut yang cukup luas. Dengan luas kawasan sekitar 7,7 juta km². Yang menjadikan negara Indonesia sebagai negara dengan teritorial laut terluas di dunia dengan keseluruhan garis pantai sepanjang 80.791 km. Luas lautan Indonesia lebih luas dibanding daratan. Sekitar 5,8 juta km² (75%) luas wilayah Indonesia merupakan perairan, sedangkan daratannya hanya seluas 1,9 juta km² (25%). Peran Laut pada Masa Hindu-Buddha Laut sebagai sarana transportasi. Indonesia dijadikan sebagai sarana transportasi perdagangan melalui jalur sutra. Masyarakat di zaman Hindu-Budha berdagang dan menyebarkan agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Laut berfungsi sebagai jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan antar wilayah di Indonesia pada zaman tersebut dan negara-negara lain di dunia seperti India, Cina (Tiongkok) dan lain-lain. Peran Laut pada Saat ini a. Sebagai Pengontrol Iklim Bumi Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol iklim di Bum

Dasar Politik Ekspansi Raja Kertanegara dan Gajah Mada

  Raja Tarumanegara        Masa kekuasaan Kerajaan Singasari berlangsung antara 1222-1292 M. Pada awanya, kehidupan politik Kerajaan Singasari diwarnai banyak intrik istana yang berkaitan dengan pembunuhan anggota kerajaan, bahkan rajanya. Secara berturut-turut, penguasa Singasari adalah Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Ranggawuni (Wisnuwardana), dan Kertanegara. Pada masa kekuasaan Raja Kertanegara (1272-1292 M) inilah, Kerajaan Singasari berhasil mencapai masa kejayaan. Dalam bidang politik, Raja Kertanegara terkenal akan gagasan perluasan cakrawala mandala ke luar Pulau Jawa, yang meliputi daerah seluruh dwipantara atau Nusantara. Untuk mewujudkan cita-citanya itu, berikut ini beberapa upaya politik luar negeri yang ditempuh Raja Kertanegara selama memerintah di Singasari.      Ekspedisi Pamalayu adalah sebuah diplomasi melalui operasi kewibawaan militer yang dilakukan Kerajaan Singhasari di bawah perintah Raja Kertanagara pada tahun 1275–1286 terhadap Kerajaan Melayu di Dharmasraya di